Generasi Nias dan Medan Bersinar
Siswa Nias dan Medan raih juara lomba esai Universitas Terbuka 2025, bawa kebanggaan bagi Sumatera Utara serta inspirasi generasi muda Indonesia.

MNAINDNESIA.ID - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa-siswi berbakat dari Kepulauan Nias dan Kota Medan. Dalam ajang Lomba Esai Universitas Terbuka (UT) Tahun 2025 bertema “Belajar Online Siapa Takut,” mereka berhasil mengukir sejarah dengan meraih gelar juara, mengungguli 1.700 peserta dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Direktur Universitas Terbuka (UT) Medan, Yasir Riady, menyampaikan rasa bangganya terhadap pencapaian tersebut. Menurutnya, kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa potensi generasi muda dari daerah tak kalah bersaing dengan siswa dari kota-kota besar. “Kemenangan siswa Nias ini menunjukkan bahwa potensi generasi muda di daerah sangat besar dan tidak kalah bersaing. Ini menjadi motivasi bagi pelajar lain untuk terus berkarya,” ujar Yasir Riady.
Sosok yang berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi bergengsi ini adalah Elfifian Kristiani Harefa, siswi SMA Negeri 1 Namohalu Esiwa, Nias Utara. Sementara itu, Arlyta Dwi Yohana Ambarita dari SMA Negeri 5 Kota Medan sukses merebut posisi Juara Harapan 1. Kedua siswa ini berhasil mencuri perhatian dewan juri lewat gagasan kritis dan kreatif yang ditulis dengan tajam, argumentatif, dan menyajikan solusi inovatif untuk tantangan pendidikan di era digital.
Tidak sekadar meraih trofi, sertifikat, dan penghargaan, para pemenang juga memperoleh kesempatan istimewa mengikuti pembinaan akademik dari Universitas Terbuka. Lebih dari itu, karya tulis mereka akan dipublikasikan dalam sebuah buku yang akan dibaca oleh publik luas. Ini merupakan peluang emas bagi para siswa untuk meneguhkan peran mereka sebagai generasi yang mampu memberi kontribusi nyata lewat tulisan.
Keberhasilan ini mendapat apresiasi tinggi, bukan hanya dari pihak sekolah, tetapi juga dari masyarakat luas di Nias, Medan, dan Sumatera Utara. Elfifian dan Arlyta kini bukan hanya membawa harum nama pribadi dan sekolah, melainkan juga memberi kebanggaan kolektif bagi daerah asal mereka. Prestasi ini menegaskan bahwa tekad kuat, kerja keras, serta keberanian menyampaikan gagasan mampu menembus batas ruang, sekalipun berasal dari wilayah yang jauh dari pusat kota.
Lomba esai Universitas Terbuka sendiri dikenal sebagai salah satu ajang kompetisi akademik paling bergengsi di Indonesia. Dengan jumlah peserta yang mencapai ribuan orang, kualitas setiap karya tulis benar-benar diuji dalam hal orisinalitas ide, kekuatan argumentasi, serta relevansi solusi yang ditawarkan. Tema tahun ini, “Belajar Online Siapa Takut,” sengaja diangkat untuk menggali perspektif generasi muda tentang dunia pendidikan yang semakin terdigitalisasi, terutama pasca-pandemi.
Bagi Elfifian, kemenangan ini diyakini sebagai awal dari perjalanan panjang untuk terus berkiprah di dunia literasi. Sementara Arlyta, dengan capaian Juara Harapan 1, telah membuktikan bahwa setiap gagasan bernilai, asalkan dituliskan dengan kesungguhan dan keberanian.
Direktur UT Medan, Yasir Riady, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung dan membuka ruang bagi generasi muda yang berani menulis serta mengembangkan ide-ide segar. Ia berharap keberhasilan ini tidak berhenti pada sebatas penghargaan, melainkan menjadi motivasi berkelanjutan bagi siswa-siswi di seluruh Indonesia untuk mencetak prestasi serupa.
Prestasi ini pada akhirnya menjadi bukti nyata bahwa semangat dan bakat generasi muda Indonesia tidak mengenal batas. Dari Nias hingga Medan, dari pelosok hingga pusat kota, kesempatan untuk bersinar selalu terbuka lebar.
What's Your Reaction?






