Hardiknas 2025, Inilah Pesan Monumental Direktur UT Medan
Mentari pagi menghangatkan halaman UT Medan saat bendera Merah Putih dikibarkan penuh hormat, menandai semangat tak tergoyahkan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 yang menggema dengan penuh makna

MNAINDONESIA.ID - Di halaman kampus Universitas Terbuka (UT) Medan, semangat kebangsaan membuncah saat puluhan mahasiswa, dosen, dan staf mengenakan jaket almamater biru langit. Mereka berdiri tegap, serempak menatap Sang Saka Merah Putih yang perlahan naik ke puncak tiangnya. Pagi itu, Jumat, (1/05) menjadi saksi betapa pendidikan tak sekadar urusan ruang kelas, tetapi perjuangan bersama menapaki kemajuan bangsa.
Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 digelar dengan penuh khidmat.
Direktur UT Medan, Yasir Riady, berdiri tegap sebagai pembina upacara, memimpin jalannya peringatan dengan aura semangat dan kebijaksanaan. Suaranya menggema membacakan amanat Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi: “Pendidikan bukan hanya tentang buku dan angka, tetapi tentang merawat mimpi anak bangsa agar tumbuh setara, kuat, dan merdeka.”
Tema tahun ini, “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar,” tak sekadar slogan, melainkan seruan nyata untuk terus mendorong kolaborasi lintas sektor, menyalakan lentera pembelajaran di setiap sudut Indonesia, termasuk melalui pendidikan jarak jauh yang inklusif.
Dalam suasana haru, Yasir menyampaikan pesan inspiratif, “Hardiknas bukan hanya seremoni, tetapi momentum menyatukan energi kolektif kita untuk terus mengabdi lewat inovasi. UT Medan hadir sebagai jembatan ilmu dan harapan bagi mereka yang merindukan akses pendidikan tinggi tanpa batas ruang dan waktu.”
Tak berhenti pada prosesi simbolik, UT Medan melanjutkan peringatan dengan doa bersama, mengirim harap untuk negeri yang semakin cerdas dan berdaya. Setelah itu, peserta upacara terlibat dalam diskusi reflektif seputar Merdeka Belajar, sebuah ruang gagasan yang mencuatkan strategi konkret untuk menjadikan pembelajaran lebih adaptif, personal, dan bermakna, terlebih di era digitalisasi pendidikan.
Dengan semangat membara, UT Medan menegaskan kembali tekadnya: menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem pembelajaran terbuka dan fleksibel bukan sekadar metode, melainkan jalan revolusioner menuju masa depan pendidikan yang inklusif dan memberdayakan.
Hari itu, bukan hanya bendera yang berkibar tinggi, tapi juga tekad yang mengangkasa. Karena di UT Medan, pendidikan bukan soal hadir di ruang kelas, tetapi tentang hadir untuk masa depan.
What's Your Reaction?






