Inspiratif! Ayah Dan Anak Jadi Wisuda UI Bersamaan

Wisuda merupakan momen yang tak cuma membanggakan diri, tapi juga keluarga. Hal tersebut akan lebih istimewa jika dua anggota keluarga sama-sama melakukan wisuda bersamaan.
Seperti yang dirasakan oleh Ari Wahyudi Hertanto dan Haura Fatima. Ari adalah ayah dari Haura dan mereka baru saja melakukan wisuda di Universitas Indonesia (UI), Sabtu (2/3/2024) lalu.
"Momen wisuda bersama anak merupakan rezeki yang luar biasa. Kesempatan ini mungkin tidak akan berulang. Saya hanya bisa bersyukur, alhamdulillah, tanpa direncanakan, jalannya memang harus seperti ini. Akhirnya, bisa sama-sama menamatkan studi hingga selesai, kata Ari, dikutip dari laman UI, Sabtu (9/3/2024).
Ari sendiri merupakan dosen di Fakultas Hukum (FH) UI dan baru lulus program S3. Sementara Haura, baru saja menamatkan S1-nya di fakultas yang sama yakni FH.
Meski mereka bertemu sebagai dosen dan mahasiswa di kelas, tapi tak banyak yang tahu bahwa mereka punya hubungan ayah dan anak. Ari menanamkan pada anaknya agar tidak membawa nama keluarga saat menempuh pendidikan di UI.
Oleh karena itu, sebagai ayah Ari sangat bangga kepada Haura karena ia mampu lulus tanpa campur tangannya dan meraih predikat IPK cum laude yakni 3,63. Selama berkuliah, Ari hanya mengarahkan kepada sang anak mengenai kariernya ke depan.
"Dia harus bisa membuat jalannya sendiri. Namun, beratnya adalah saya harus bisa memberikan teladan yang baik agar yang diambil dari saya adalah hal-hal yang positif,"ujar Ari.
Ari mengungkap kekompakannya dengan Haura dipengaruhi oleh latar belakang keluarga yang suka belajar dan merupakan pengajar. Hampir semua saudara Ari sama-sama mengajar di UI.
"Keberadaan saya di FH sebetulnya melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh ayah saya, Wahyono Dharmabrata yang merupakan Guru Besar di FHUI. Ayah saya 8 bersaudara, 7 di antaranya merupakan dosen, 6 di UI dan 1 di UGM. Jadi, darah kuning memang sudah mengalir di keluarga kami," ujarnya.
Ketertarikan Ari terhadap ilmu hukum turut dirasakan oleh anaknya, Haura mengaku pilihannya mengambil bidang hukum tidak terlepas dari figur ayah dan kakek.
Dalam tugas akhirnya, Haura mengambil topik penelitian seputar permasalahan yang sering dihadapi para buruh kapal. Ia membandingkan bagaimana peraturan dibuat oleh sebuah perusahaan dan diimplementasikan di lapangan.
Sementara itu, Ari mengambil topik yang lebih sederhana tetapi mendalam. Ia melakukan riset seputar kehidupan para lansia yang kurang diapresiasi, dan jarang disorot undang-undang.
Setelah lulus, Ari berharap Haura akan terus berjuang mewujudkan mimpinya. Ia juga berencana untuk terus fokus pada penelitian, kajian, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
What's Your Reaction?






