Pendidikan Tinggi Tak Selalu Diiringi Kelahiran Rendah, Peneliti Tunjukkan Ini

Dec 21, 2023 - 03:42
 0
Pendidikan Tinggi Tak Selalu Diiringi Kelahiran Rendah, Peneliti Tunjukkan Ini

Penurunan kelahiran jamak terjadi di berbagai populasi negara saat ini. Baru-baru ini hasil penelitian dari International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA) menegaskan penjelasan literatur yang ada, yaitu perempuan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kelahiran lebih rendah dan mempunyai anak di usia lebih tua. Meski demikian, tren tersebut tak selalu terjadi.

IIASA memperkenalkan sebuah metodologi inovatif untuk merekonstruksi data kesuburan dan pendidikan, secara khusus di negara-negara berkembang yang datanya tidak konsisten dan tidak dapat diandalkan. Alasan di balik ini adalah para pengambil kebijakan membutuhkan data konsisten untuk mengevaluasi kaitan antara pendidikan pada perempuan dan tingkat fertilitas.

Guna mengatasi masalah tersebut, Afua Durowaa-Boateng dari Institut Demografi Wina (Austrian Academy of Sciences) bersama peneliti IIASA Anne Goujon dan Dilek Yildiz mengembangkan kerangka pemodelan yang dapat digunakan untuk merekonstruksi data, guna menilai peran pendidikan dalam penurunan kelahiran. Hasil dari studi tersebut akan memberikan informasi soal proyeksi populasi di masa depan.

"Data kami yang direkonstruksi dapat membantu memfasilitasi analisis terhadap peran pendidikan dalam penurunan kesuburan dan menutupi kekurangan data runtun waktu yang ada. Selain itu, perkiraan dan bukti historis yang diberikan oleh pemodelan kami dapat digunakan untuk memberi informasi di masa depan ketika hal tersebut terjadi, saat digunakan dalam proyeksi populasi," terang Durowaa-Boateng, dikutip dari Science Daily.

Perempuan Berpendidikan Rendah Melakukan Hal Sama
Meskipun tingkat kelahiran menjadi rendah pada masyarakat dengan pendidikan perempuan yang tinggi, hal ini tak selalu terjadi. Contohnya di sub-Sahara Afrika saat awal-awal penurunan kelahiran pada 1980-an, tingkat fertilitas perempuan berpendidikan lebih tinggi dibandingkan yang sebaliknya.

Temuan penelitian turut menunjukkan, semakin banyak perempuan berpendidikan dan menurunkan tingkat kelahiran, maka perempuan dengan tingkat pendidikan lebih rendah cenderung mengikuti hal yang sama dalam masyarakatnya.

Penelitian ini bermanfaat untuk para pembuat kebijakan dan organisasi di negara-negara berpenghasilan rendah karena mampu memberikan wawasan mengenai dampak tingkat pendidikan yang tinggi terhadap perilaku kesuburan.

Para peneliti berharap bahwa data dan model mereka yang tersedia secara gratis ini akan digunakan oleh para peneliti dan pembuat kebijakan untuk mengatasi tantangan demografi di seluruh dunia, khususnya di Afrika.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow