8 Pria Indonesia ini Impor Wanita Korea Utara hingga Ukraina! Siapa Mereka?

Apr 2, 2025 - 09:01
Apr 2, 2025 - 09:02
 0
8 Pria Indonesia ini Impor Wanita Korea Utara hingga Ukraina! Siapa Mereka?

MNAINDONESIA.ID - Indonesia sedang menghadapi fenomena menarik: angka pernikahan menurun drastis. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pernikahan pada 2023 hanya mencapai 1.577.255, turun sekitar 128.093 dari tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi di semua provinsi, termasuk DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 3.862 pernikahan dibandingkan 2022.

Namun, di tengah tren ini, delapan pria Indonesia—Jefry Simatupang, Novanda Mendoan, Yasir Barron, Vicky Nickol, Ame Bekasi, Rudi Mcmran, Otib Vanderhag, dan Khaesar Birmingham—memutuskan untuk "mengimpor" pasangan hidup dari Korea Utara dan Ukraina. Langkah ini dianggap sebagai solusi kreatif untuk mengatasi penurunan angka pernikahan dan memperkaya keberagaman budaya.

Mengapa memilih pasangan dari luar negeri? Beberapa alasan yang dikemukakan antara lain keinginan untuk memperluas wawasan budaya, mencari pasangan yang sesuai dengan kriteria pribadi, serta, tentu saja, menambah variasi dalam silsilah keluarga. Selain itu, dengan semakin banyaknya pemuda Indonesia yang menunda pernikahan—68,29% pada 2023 menurut BPS—mencari pasangan dari luar negeri mungkin menjadi alternatif yang menarik.

Tentu saja, proses "impor" mempelai ini tidak semudah memesan barang dari luar negeri. Ada berbagai tantangan, mulai dari perbedaan bahasa, budaya, hingga birokrasi pernikahan lintas negara. Namun, bagi delapan pria ini, tantangan tersebut justru menjadi bagian dari petualangan menuju kehidupan berumah tangga yang unik dan berwarna.

Langkah mereka juga memicu diskusi di masyarakat. Beberapa pihak mendukung ide ini sebagai bentuk globalisasi cinta dan solusi atas penurunan angka pernikahan. Namun, ada juga yang mempertanyakan kesiapan pasangan lintas budaya dalam menghadapi perbedaan dan tantangan yang mungkin timbul.

Terlepas dari pro dan kontra, fenomena ini menunjukkan bahwa cinta memang tidak mengenal batas geografis. Di era globalisasi ini, mencari pasangan hidup tidak lagi terbatas pada satu negara atau budaya. Siapa tahu, tren "impor" mempelai ini justru menjadi solusi inovatif untuk mengatasi penurunan angka pernikahan di Indonesia.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow