Adiluhur Kebumen Jadi Pusat Kreator Desa Nasional
Kemendesa dan Telkom University resmikan AKKDI dan Sekolah Desa di Adiluhur, dorong kreativitas digital warga desa menuju pembangunan mandiri dan berkelanjutan.

MNAINDONESIA.ID - Desa Adiluhur, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjadi saksi lahirnya sejarah baru pemberdayaan desa berbasis digital. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melalui Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BBPPMDTT) Jakarta, berkolaborasi dengan Telkom University Kampus Purwokerto, menggelar soft launching Asosiasi Konten Kreator Desa Indonesia (AKKDI) dan Sekolah Desa pada awal Agustus 2025.
Peresmian ini bukan hanya simbolis, tapi juga strategis. AKKDI sebagai wadah alumni pelatihan konten kreator desa yang sudah digelar sejak 2021 hingga 2024, secara resmi memilih Desa Adiluhur sebagai sekretariat pusatnya. Pemilihan ini bukan tanpa alasan. Adiluhur pernah menyabet Juara 1 Desa Wisata Tingkat Provinsi Jawa Tengah pada 2019 dan konsisten menumbuhkan semangat digital melalui kelompok P2L Agrowisata SALUR, beranggotakan ibu-ibu kreatif yang memproduksi konten promosi UMKM di media sosial sejak 2020.
Kepala BBPPMDTT Jakarta, Dr. Enirawan, S.P., M.Si., hadir langsung bersama stafnya, Yunda Azrina Azhar, S.Pi., menegaskan dukungan pemerintah terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia desa berbasis teknologi dan digitalisasi.
Dalam kesempatan itu, Ketua AKKDI Muhammad Agung Riyadi menyapa ratusan alumni konten kreator desa dari seluruh Indonesia melalui Zoom Meeting, memberikan semangat agar desa terus menjadi pusat ide dan inovasi.
Telkom University Kampus Purwokerto, yang diwakili oleh Dr. Didi Supriyadi, S.T., M.Kom., Novanda Alim Setya Nugraha, S.S., M.Hum., dan Hari Widi Utomo, S.Pd., M.Ed., menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari program keberlanjutan desa cerdas dan mandiri.
Mereka menggandeng lima desa binaan di Kebumen: Adiluhur, Meles, Karanggayam, Ampelsari, dan Grujugan, dengan fokus pada edukasi digital, pengembangan UMKM, hingga ekowisata.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Sekretaris Camat Adimulyo, Dra. Unik Ganiwati, para kepala desa, Pokdarwis, pelaku UMKM, dan kelompok perempuan.
“Kami merasa bangga dan berterima kasih. Ini motivasi besar bagi warga kami untuk terus bergerak, berkreasi, dan mempromosikan potensi lokal secara digital,” ungkap Kepala Desa Adiluhur penuh semangat.
Rangkaian kegiatan berlanjut di Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Desa ini menjadi lokasi pengembangan lanjutan dengan pendekatan inovatif berbasis lingkungan. Kepala Desa Sirau, Ahmad Fauzi, menyambut rombongan dengan memperkenalkan program KSM KUDU BISA kelompok swadaya yang mengolah sampah menjadi produk bermanfaat. Langkah ini membuktikan bahwa konten kreator desa bukan sekadar pencipta video viral, tapi agen perubahan berbasis potensi lokal.
Kolaborasi Kemendesa PDTT dan Telkom University Kampus Purwokerto menegaskan arah baru pemberdayaan desa: menjadikan warga sebagai pelaku utama pembangunan berbasis digital. Melalui AKKDI dan Sekolah Desa, pemerintah mendorong ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang tidak hanya mengedepankan teknologi, tetapi juga membangun jejaring antar-desa yang saling menginspirasi.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan nasional menuju desa cerdas dan mandiri, sekaligus mendekatkan teknologi kepada masyarakat akar rumput. Dengan konten sebagai medium edukasi, promosi, hingga pemberdayaan, desa-desa seperti Adiluhur dan Sirau menjadi model bagaimana kreativitas bisa menjadi jalan keluar dari keterbatasan.
What's Your Reaction?






