Hadiri Peringatan Isra Mi'raj 1445 H Warga Aceh di Wil III, Prof Rokhmin Ungkap Syarat Umat Terbaik

Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Rokhmin Dahuri memaknai  peringatan Isra Mi'raj 1445 H sebagai momentum refleksi diri sebagai Umat terbaik, sebagaimana Allah Swt berfirman, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).

Demikian pernyataan Prof Rokhmin kepada Keluarga Besar Masyarakat Aceh Wilayah III memperingati Isra Mi’raj 1445 H dengan tajuk “Perjalanan Spiritual yang Teramat Indah Nabi Muhammad SAW mendapat Kebesaran dan Kemuliaan, Semoga Kita Juga Meraih Keberkahan Hidup” Di Menasah Aceh, Kec. Kedawung, Cirebon, Kamis (8/2) malam.

Selain itu, peringatan Isra Mi’raj juga menghadirkan penceramah Tgk H Nasruddin M (Ketua MPU Aceh Besar)  Iptu H. Isnendar Abdullah, S.Pd.I, Paur Renprogar Bagren Polres Cirebon Kota (Perwira Urusan Perencanaan Program dan Anggaran Bagian Perencanaan).

Caleg DPR RI No Urut 1 PDIP, Dapil 8 Jabar ini juga mengingatkan bahwa predikat terbaik itu selaras dengan makna umat yang lebih berkualitas, kuat beriman, menyerah diri kepada Allah Swt, beramal saleh, disiplin dalam beribadah untuk membina ketenangan hati, jiwanya senantiasa bersih dan suci serta baik hubungan dengan Allah dan manusia.

Akhlak umat terbaik sangat mulia, luhur, mertabatnya tinggi.

"Umat terbaik adalah umat pilihan, umat ikutan dapat dilihat dalam bertindak dan bekerja penuh dedikasi, menegakkan keadilan, memiliki sifat amanah, jujur, bersatu padu, lemah lembut dan sikapnya menyenangkan," jelas Prof Rokhmin.

Kendati demikian, Prof Rokhmin mengaku sedih melihat banyak umat Islam yang berpredikat terbaik tapi menganggap remeh soal shalat. Padahal, Isra’ Miraj merupakan wujud dari upaya peningkatan takwa umat Islam kepada Tuhan semesta alam dengan melaksanakan kewajiban sholat sebagai tanda penyembahan kepada Allah SWT.

Di tempat tertinggi itu, Muhammad SAW diperintahkan melakukan kewajiban sholat lima waktu dengan 17 Rakaat yang uraian caranya diajarkan oleh Malaikat Jibril. 

Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam mengatakan,

"Islam dibangun di atas lima tiang, Syahadat La ilaha illa Allah dan Muhammad Rasulullah, menegakan shalat, memberikan zakat, Haji, dan Puasa Ramadhan." (HR. Bukhari no.08, Muslim no.16.

Shalat itu cerminan keimanan dan ketakwaan menurut Prof Rokhmin, yang akan menuntun manusia menuju kebahagiaan sejati. Hal itu bisa dilihat dari akhlak Nabi saw yang mulia seperti amanah, adil, jujur, dapat dipercaya dan menempati janji apabila diberi amanah dan tanggung jawab tidak mengkhianatinya dan jika berbicara tidak berdusta. 

Prof Rokhmin bilang, sebagai orang beriman harus mengetahui dan mengamalkan kiat sukses hidup di dunia dan akhirat. Allah Swt. memberikan tuntunan bahwa Umat Islam harus senantiasa selalu berdoa agar dapat meraih sukses dunia dan akhirat. 

Bahkan Allah SWT sendiri tidak menyuruh hamba-Nya untuk tidak hanya memikirkan akhirat saja, tetapi dunia juga harus diraih dengan sebaik-baiknya. Sehingga prinsip keseimbangan dunia dan akhirat tetap terjaga.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Sutat Al Qashash ayat 77 yang artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi”.

Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat itu mengimbau agar Umat Islam harus berperan di ekonomi dan politik. Sebagaimana warga Aceh sukses sebagai pengusaha di wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).

Kesuksesan ini terjadi karena kemampuan beramal shalih yang disebut kesuksesan dunia dan akhirat. Hadis Nabi Muhammad saw. yang banyak dikenal umat Muslim, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” merupakan landasan pokok bagi manusia untuk menyikapi kesuksesan yang telah dimiliki. 

Sejatinya, semakin tinggi kesuksesan yang diraih, semakin besar pula tanggung jawab dan kebermanfaatan yang dilakukan. Semakin tinggi gelar pendidikan yang dan ilmu yang diperoleh, semakin besar amanah untuk menyampaikannya kepada orang lain. 

Semakin banyak kekayaan yang didapat, semakin banyak zakat mal dan shadaqah yang harus dikeluarkan untuk orang lain. Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab dan amanah untuk membantu dan menyejahterakan rakyatnya.

Putra Nelayan asli Cirebon itu menyampaikan bahwa wajib disyukuri Umat Islam memiliki Nabiyullah Muhammad SAW yang merupakan Tokoh Politik ulung sepanjang masa.

Berpolitik adalah hal yang sangat penting bagi kaum muslimin. Dipahami bahwa betapa pentingnya mengurusi urusan umat agar tetap berjalan sesuai dengan syari’at Islam. Terlebih lagi ‘memikirkan/memperhatikan urusan umat Islam’ hukumnya fardlu (wajib)sebagaimana Rasulullah bersabda : 

"Barangsiapa di pagi hari perhatiannya kepada selain Allah, maka Allah akan berlepas dari orang itu. Dan barangsiapa di pagi hari tidak memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka (kaum muslimin)".

Oleh karena itu setiap saat kaum muslimin harus senantiasa memikirkan urusan umat, termasuk menjaga agar seluruh urusan ini terlaksana sesuai dengan hukum syari’at Islam. Sebab umat Islam telah diperintahkan untuk berhukum (dalam urusan apapun) kepada apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, yakni Risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam.

Berpolitik senantiasa hanya kemaslahatan umat.

Prof Rokhmin mengajak warga agar memilih calon pemimpin yang tepat. maka profil pemimpin umat itu tampak dari patron, acuan dan kerangka dari bingkai Islam itu sendiri. 

Gambaran orang Islam lahir dan terpancar melalui cermin Islam, jika mengamalkan seluruh ajaran Islam secara murni dan konsisten, maka melahirkan umat terbaik dan mulia. 

Terakhir, Prof Rokhmin menyampaikan bahwa Umat Islam hendaklah berusaha mengembalikan ketinggian, kelebihan dan kemuliaan Islam yang istimewa, sifatnya bermutu dan unggul sehingga menjadi tempat bercermin bagi umat yang lain.