HISKI Jadi Magnet di Banjoewangi Tempo Doeloe

HISKI ramaikan Banjoewangi Tempo Doeloe 2025 dengan literasi, festival sastra, dan pementasan tradisi. Ketua Umum HISKI tekankan budaya sebagai sumber identitas sekaligus ruang inovasi masa depan

Sep 23, 2025 - 22:51
 0
HISKI Jadi Magnet di Banjoewangi Tempo Doeloe

MNAINDONESIA.ID - Suasana pembukaan Pameran Banjoewangi Tempo Doeloe 2025 pada Selasa, 23 September 2025 dipenuhi antusiasme ribuan pengunjung. Salah satu sorotan utama datang dari Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) yang menghadirkan konsep literasi tradisional, dokumentasi sastra, hingga ruang interaksi budaya yang menarik perhatian publik.

Stand HISKI menjadi pusat keramaian dengan koleksi manuskrip dan karya sastra yang jarang ditemui. Tak hanya menyuguhkan visual, stand tersebut juga menghadirkan atmosfer dialog akademisi, sastrawan, dan masyarakat.

Ketua Umum HISKI, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., menegaskan pentingnya acara ini bagi penguatan budaya lokal.

“Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa sastra dan tradisi lisan bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan sumber pengetahuan dan identitas yang relevan bagi masa kini dan masa depan,” ujarnya.

Prof Novi menambahkan bahwa pelibatan masyarakat dalam ruang budaya seperti ini sangat penting agar generasi muda semakin mencintai identitas lokalnya.

HISKI juga terlibat aktif dalam Festival Sastra dan Sarasehan Budaya. Sejumlah tradisi lisan Banyuwangi ditampilkan, mulai dari kisah Sritanjung, Tawangalun, hingga Jaranan Buto. Setiap penampilan memberi pesan mendalam bahwa seni tradisi adalah cermin nilai, etika, dan sejarah masyarakat.

Sepanjang hari, rangkaian acara berlangsung padat. Dari bazar UMKM, pameran budaya, hingga malam harinya digelar Night Gandrung Show yang dipandu MC Anita Maya. Tabuhan musik dan tarian Gandrung dari pemenang lomba kreasi menjadi pembuka sebelum pertunjukan Gandrung Terob yang menutup hari dengan gegap gempita.

Pemerintah daerah menyambut baik perhelatan ini sebagai ruang kolaborasi budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Ribuan pengunjung yang hadir dianggap bukti nyata bahwa pelestarian budaya dapat menjadi daya tarik wisata unggulan.

HISKI menilai momentum Banjoewangi Tempo Doeloe 2025 bukan hanya nostalgia masa silam, tetapi juga gerbang inovasi.

“Budaya tidak akan hidup tanpa pelibatan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, HISKI siap terus berkontribusi agar tradisi Banyuwangi tetap lestari sekaligus berkembang,” pungkas Prof Novi.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow