Perpustakaan Digital Buka Jalan Baru Pendidikan

Studi tiga universitas terbuka Asia mengungkap bahwa kualitas sistem, layanan, dan informasi perpustakaan digital sangat memengaruhi kepuasan mahasiswa, sekaligus membuka jalan demokratisasi pendidikan tinggi.

Jul 16, 2025 - 18:12
Sep 10, 2025 - 18:12
 0
Perpustakaan Digital Buka Jalan Baru Pendidikan

UMCPRESS.ID - Akses ilmu pengetahuan kini tidak lagi terbatas pada gedung kampus dan rak buku yang penuh debu. Perpustakaan digital telah menjadi kunci transformasi pendidikan tinggi, terutama di universitas terbuka yang menjangkau mahasiswa lintas daerah, profesi, bahkan negara. Sebuah studi terbaru menyoroti bagaimana mahasiswa di tiga universitas terbuka ternama Asia—Universitas Terbuka Indonesia, Universitas Terbuka Wawasan, dan Universitas Terbuka Malaysia—memanfaatkan serta menilai kepuasan mereka terhadap layanan perpustakaan digital yang ditawarkan.

Penelitian dengan melibatkan 2.000 responden ini menggunakan pendekatan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji sejauh mana sistem, kualitas informasi, layanan, dan kondisi pendukung lain memengaruhi perilaku mahasiswa dalam mengakses perpustakaan digital. Studi ini juga mengadopsi kerangka Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT2) serta Information Systems Success Model, yang menjadi landasan dalam menilai niat perilaku dan adopsi teknologi di kalangan pengguna.

Hasil penelitian mengungkap bahwa faktor ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, pengaruh sosial, serta kondisi fasilitasi memainkan peran signifikan dalam mendorong mahasiswa menggunakan perpustakaan digital. Bukan hanya itu, kualitas sistem, keandalan informasi, serta responsivitas layanan terbukti sangat menentukan tingkat kepuasan pengguna. Dengan kata lain, semakin mudah diakses, semakin cepat layanan, dan semakin relevan informasi yang tersedia, semakin tinggi pula intensitas mahasiswa memanfaatkan fasilitas digital tersebut.

Temuan ini penting, sebab ketiga universitas yang diteliti merupakan pionir pendidikan jarak jauh di Asia. Mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan akses pengetahuan yang adil bagi mahasiswa non-tradisional, mulai dari profesional yang sibuk bekerja, ibu rumah tangga yang ingin melanjutkan pendidikan, hingga mahasiswa yang tinggal di wilayah pedesaan dengan keterbatasan infrastruktur. Keberadaan perpustakaan digital menjadi jembatan yang menghapus hambatan geografis maupun ekonomi, sekaligus memperluas demokratisasi pendidikan tinggi.

Dalam konteks global, pemanfaatan perpustakaan digital telah lama menjadi fokus penelitian, tetapi pengaruhnya terhadap sistem pendidikan terbuka di Asia masih minim dieksplorasi. Studi ini hadir untuk mengisi celah tersebut dengan menyoroti variasi regional dan tantangan bersama yang dihadapi tiga universitas besar. Misalnya, meskipun tingkat kepuasan pengguna relatif tinggi, masih ada hambatan berupa keterbatasan akses internet stabil di beberapa daerah serta perbedaan literasi digital antar mahasiswa. Hal ini menunjukkan perlunya strategi berkelanjutan, bukan hanya dalam penyediaan sistem, tetapi juga dalam meningkatkan kapasitas pengguna agar lebih siap menghadapi teknologi pendidikan modern.

Para peneliti menyarankan agar pengelola universitas tidak hanya fokus pada peningkatan infrastruktur digital, tetapi juga memperkuat layanan berbasis pengguna. Dukungan teknis yang responsif, pelatihan literasi digital, serta konten akademik yang relevan dan mutakhir menjadi keharusan agar perpustakaan digital dapat benar-benar berfungsi sebagai ruang belajar yang inklusif. Lebih jauh, kebijakan pendidikan nasional dan regional juga perlu ikut memperhatikan keberlanjutan layanan ini, mengingat perannya yang semakin vital dalam mendukung pembelajaran sepanjang hayat.

Perpustakaan digital kini bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama ekosistem pendidikan terbuka. Transformasi ini menegaskan bahwa akses ilmu pengetahuan tidak boleh lagi dibatasi oleh sekat ruang dan waktu. Melalui optimalisasi layanan digital, universitas terbuka di Asia dapat memperkuat posisinya sebagai motor demokratisasi pendidikan, memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, meneliti, dan berkembang.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow