Sport Day Phoenix: Inklusi Tanpa Batas

Phoenix Sport Day di Medan menghadirkan inklusi olahraga. UT Medan hadir sebagai relawan, mendampingi anak-anak difabel, menebar semangat kebersamaan, kepedulian, dan rasa syukur tanpa batas.

Sep 28, 2025 - 05:20
 0
Sport Day Phoenix: Inklusi Tanpa Batas

MNAINDONESIA.ID - Olahraga bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, melainkan juga tentang bagaimana kebersamaan, persahabatan, dan semangat inklusi dapat tumbuh dalam setiap langkah. Hal inilah yang tergambar jelas dalam gelaran Phoenix Sport Day pada Sabtu, 20 September 2025, di Lapangan SLB-E Negeri Pembina Medan.

Universitas Terbuka (UT) Medan menjadi salah satu bagian penting dalam perhelatan ini. Melalui perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa), UT Medan menurunkan relawan pendamping khusus bagi anak-anak difabel.

Setiap mahasiswa UT mendampingi satu anak, mengajak mereka larut dalam keceriaan setiap permainan, serta memastikan pengalaman olahraga menjadi momen yang penuh makna.

Direktur UT Medan, Yasir Riady, menegaskan bahwa kehadiran mahasiswa sebagai relawan bukan hanya sekadar wujud kepedulian, melainkan juga praktik nyata dari nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan di kampus.

“Mahasiswa UT tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga menanamkan kepedulian sosial. Phoenix Sport Day adalah ruang bagi mereka untuk menunjukkan aksi nyata, mendampingi anak-anak difabel dengan sepenuh hati,” ujarnya.

Lebih dari sekadar menjaga kelancaran permainan, para relawan UT ditugaskan untuk membangun rasa percaya diri anak-anak difabel. Mereka memberi semangat, menyalurkan energi positif, dan menghadirkan suasana persahabatan.

Uniknya, kehadiran tiket joker dalam kegiatan ini menjadi simbol kebebasan, memberi ruang bagi anak-anak untuk mencoba berbagai permainan tanpa batasan.

Momen tersebut mengajarkan bahwa keterbatasan tidak pernah menjadi penghalang untuk berbahagia. Justru, dari setiap senyum dan tawa anak-anak difabel, tersimpan pelajaran berharga tentang ketulusan, ketabahan, serta rasa syukur.

Nilai-nilai itu pula yang menginspirasi para mahasiswa UT Medan untuk terus hadir, berbagi, dan melayani masyarakat.

Phoenix Sport Day turut melibatkan berbagai kampus lain seperti UNIMED, STIM Sukma, Politeknik Ganesha, STOK Bina Guna, dan Universitas Mahkota Tricom Unggul. Namun, kontribusi UT Medan melalui Ormawa memberi warna tersendiri.

Keterlibatan mereka menunjukkan bahwa mahasiswa UT, dengan segala keterbatasan sistem belajar jarak jauh, mampu hadir secara nyata di tengah masyarakat.

Semangat itu menjadi penanda bahwa mahasiswa UT tidak hanya sibuk dengan studi mandiri, tetapi juga memiliki kepekaan sosial tinggi. Dengan menjadi relawan pendamping anak difabel, mereka memperlihatkan wajah UT sebagai institusi pendidikan yang peduli dan inklusif.

Phoenix Sport Day pun bertransformasi menjadi lebih dari sekadar pesta olahraga. Ia menjelma sebagai ruang bersama di mana semua orang, tanpa memandang keterbatasan, dapat merasakan kehangatan kebersamaan.

Olahraga menjadi bahasa universal yang menyatukan, menghadirkan pesan bahwa setiap orang berhak untuk gembira dan berpartisipasi.

Yasir Riady menambahkan, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen UT Medan dalam mendorong mahasiswa agar tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga berperan aktif dalam kehidupan sosial.

“Kami bangga melihat mahasiswa UT menjadi bagian dari gerakan sosial ini. Mereka hadir dengan tulus, mendampingi anak-anak difabel, dan itu adalah bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di ruang belajar, tetapi juga hadir di tengah masyarakat,” tegasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow