Menimba Hikmah dari Arsitek Maluku Utara

Bersama Bupati Piet, Ayah Kace menguatkan program SETARA dengan menyerap semangat Tokoh pemersatu Maluku Utara.

May 29, 2025 - 14:14
May 29, 2025 - 14:18
 0
Menimba Hikmah dari Arsitek Maluku Utara

MNAINDONESIA.ID - Seorang pemimpin itu harus hormat dan mau belajar kepada seniornya yang sudah pernah memimpin. Nasehat itu penting dan jangan lupakan sejarah.

Dalam langkah yang mencerminkan sikap kenegarawanan sejati, Wakil Bupati Halmahera Utara, Dr. Kasman Hi Ahmad, atau yang akrab disapa Ayah Kace, menegaskan bahwa menghormati tokoh dan sesepuh daerah bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi utama dalam membangun daerah yang maju dan harmonis.

Di tengah kesibukannya menjalin koordinasi dan kolaborasi di Jakarta demi kemajuan Halmahera Utara, Ayah Kace meluangkan waktu khusus untuk menemui sosok bersejarah: Thaib Armayin, Gubernur pertama Maluku Utara, yang juga dianggap sebagai arsitek lahirnya provinsi ini.

Bagi Ayah Kace, Thaib Armayin adalah figur penting yang keberhasilannya mempersatukan Maluku Utara dengan segala keragaman etnis, budaya, dan agama harus dijadikan pelajaran hidup dan kepemimpinan.

“Thaib Armayin adalah tokoh kunci lahirnya Provinsi Maluku Utara. Kita harus belajar dari beliau bagaimana beliau mampu merukunkan dan menjaga stabilitas daerah yang kompleks ini,” ucapnya, Selasa (28/05).

Bagi Ayah Kace, ia bersama Bupati Halmahera Utara, Dr. Piet Hein Babua berupaya mengejawantahkan nilai dalam program SETARA, akronim dari Sejahtera, Tangguh, dan Rukun yang menjadi fondasi kepemimpinan.

Dan menurut Ayah Kace, nilai-nilai dalam SETARA sejatinya adalah warisan yang telah ditanamkan lebih awal oleh Thaib Armayin.

“Kalau kita ingin melihat bagaimana keragaman bisa menjadi kekuatan, maka lihatlah Halmahera Utara hari ini,” ujarnya dengan penuh kebanggaan.

Gaya kepemimpinan Ayah Kace dan Bupati Piet mencerminkan keberanian untuk menengok ke belakang demi melompat lebih jauh ke depan. Ayah Kace tidak malu menimba inspirasi dari para pendahulu, sebab baginya, ego dan ambisi tanpa akar sejarah hanya akan membangun istana di atas pasir.

Di tengah era politik yang kerap melupakan jasa dan nama-nama besar yang membentuk pilar daerah, kehadiran Ayah Kace dan Bupati Piet yang berupaya menjalin silaturahmi dengan siapapun, termasuk Thaib Armayin menjadi simbol  bahwa Halut ke depan akan melangkah dengan pijakan yang kokoh.

Melalaui silataurahmi ini, Ayah Kace ingin mengirimkan pesan kuat kepada publik, bahwa pembangunan bukan hanya soal fisik dan anggaran, tapi juga perihal spiritualitas kolektif dan nilai. Di saat banyak pemimpin muda berlomba-lomba membangun citra modern dan instan, Ayah Kace memilih jalur yang lebih mendalam: membangun dari akarnya, dari semangat yang pernah menyatukan, dari nasihat yang membentuk arah.

Jika Halmahera Utara hari ini dikenal sebagai wilayah yang stabil, toleran, dan menjadi contoh kerukunan, maka langkah Ayah Kace menemui Thaib Armayin adalah bentuk penghormatan terhadap pondasi yang telah diletakkan.

Dan lebih dari itu, ia sedang menuliskan babak baru sejarah kepemimpinan: yang bersandar pada hormat, belajar, dan kesadaran bahwa masa depan tak bisa lepas dari masa lalu. Tak akan ada hari esok, jika tak ada hari sebelumnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow