Prof. Rokhmin Saat Reses: Petani Harus Jadi Fokus Utama Pembangunan
Bagi Prof. Rokhmin, keberhasilan bukan milik pribadi, melainkan buah gotong royong. Dalam dirinya, harapan bukan sekadar kata, ia menjelma menjadi gerak yang nyata dan menginspirasi.

MNAINDONESIA.ID - Suasana hangat namun penuh harap menyelimuti Kediaman Koordinator Kecamatan Klangenan, Ayip pada Jumat (30/5/2025). Betapa tidak, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Rokhmin Dahuri hadir untuk belanja masalah, menggali langsung denyut persoalan masyarakat.
Tokoh Nelayan Nasional ini dikenal tipikal walk the man, ia tak hanya bicara, tapi benar-benar melangkah! Pemikirannya tajam, tindakannya nyata.
Dalam kunjungan reses ini, Prof Rokhmin mengatakan, petani harus jadi fokus utama pembangunan karena merekalah tulang punggung ketahanan pangan bangsa! Tanpa petani, meja makan kita kosong. Sudah saatnya pemerintah memberi perhatian serius: akses teknologi, pembiayaan mudah, dan pasar yang adil! Jangan biarkan mereka berjuang sendiri di ladang harapan.
Diketahui sebelumnya, ia menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) ke sejumlah kelompok tani (poktan) di wilayah Cirebon.
Untuk warga klangenan, Prof Rokhmin sedang mendata sehingga kedepannya, Ia bakal langsung memberikan apa yang menjadi kebutuhan warga setempat.
Dengan pendekatan khasnya yang lugas dan akademis, ia menyerap satu demi satu keluhan warga dan memetakan masalah secara sistematis.
“Kita tidak bisa menyelesaikan masalah kalau tidak tahu akarnya. Saya datang untuk mendengar langsung dari bapak dan ibu sekalian,” tegas Prof Rokhmin.
Selain itu, Prof. Rokhmin menegaskan bahwa pembangunan ekonomi desa tidak akan berarti tanpa penguatan UMKM sebagai tulang punggungnya. Ia berkomitmen mendorong kebijakan afirmatif di tingkat pusat agar sektor mikro ini tidak hanya jadi jargon kampanye, melainkan benar-benar diberdayakan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Tenaga Ahli DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Cirebon, Eddy Samsuri, yang menyatakan bahwa hasil reses ini akan menjadi bahan penting dalam sidang legislatif dan penyusunan anggaran.
“Ini bukan sekadar formalitas. Kami membawa suara ini ke Senayan,” tegas Eddy.
Sementara itu, staf TA Dapil Cirebon lainnya, Sangwar, memperkuat pernyataan bahwa isu-isu dari masyarakat, khususnya tentang pertanian dan UMKM, akan diadvokasikan secara serius.
“Kami tidak menunggu anggaran turun baru bergerak, tetapi mengawalnya sejak dari proses perencanaan,” katanya.
Korcam Klangenan, Ayip, yang juga hadir, berharap agar komitmen politik tidak berhenti di momentum reses.
“UMKM dan petani di sini terlalu lama menjadi pelengkap statistik saja, namun semua itu ada harapan tatkala sosok Prof Rokhmin mencoba menelisik lebih dalam akar permasalahan” ucapnya.
Ayip berharap politik partisipatif harus hidup di desa-desa agar suara rakyat tak lagi diperlakukan sebagai dekorasi lima tahunan. Dan Prof Rokhmin sudah membuktikannya dengan aksi-aksi nyata yang sangat di rasakan rakyat.
What's Your Reaction?






