Atasi Stok Darah PMI Kota Bandung Menipis, ini Solusi LPPM dan IKA Doras UM Bandung

Jan 22, 2024 - 08:25
Jan 22, 2024 - 09:38
 0
Atasi Stok Darah PMI Kota Bandung Menipis,  ini Solusi LPPM dan IKA Doras UM Bandung

Minimnya stok darah lantaran banyaknya permintaan keluarga pasien, serta kurangnya pendonor yang mendonorkan darahnya dikarenakan libur panjang dan cuti bersama di akhir tahun 2023. Selain itu, jumlah stok darah di PMI Kota Bandung yang semula dapat mencapai kisaran 500 labu per hari, saat ini hanya terpenuhi dikisaran 250 labu per harinya.

Hal ini berdampak pada kurangnya stok darah PMI Kota Bandung. Tentunya, ini menjadi perhatian bersama semua pihak.

Menanggapi minimnya stok darah di PMI Kota Bandung, Ikatan Keluarga Donor Darah Sukarela UM Bandung (IKA Doras UM. Bandung) bersama Pusat Studi Kebencanaan LPPM UM Bandung pun mengambil langkah cepat mengatasi masalah tersebut.

Kedua Institusi di UM Bandung itu pun bekerja sama dengan PMI Kota Bandung menggelar donor darah pada Kamis (18/01/2024).

Adapun tema yang diangkat yakni ”Mencetak Pendonor Darah Sukarela Baru & Berperan Aktif Dalam Memutus Rantai Talasemia”.

Ketua Pelaksana Dr. (c) Setiadin, S.Pd., S.Sos., M.AP pun mengapresiasi kegiatan yang berlokasi di lantai dua Gedung UM Bandung yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, tendik, hingga masyarakat umum.

Menurut Dosen yang disapa Kang Tias, pelaksanaan donor darah akan berlangsung selama 12  kali dalam setahun, sehingga setiap bulan di Kampus UM Bandung akan dilaksanakan Donor Darah Sukarela Rutin, yang terbagi menjadi 3 Kelompok. Kelompok A, Tanggal 18 Januari 2024 hari ini.

Selanjutnya,  kata Kang Tias, pihaknya bakal mengundang kembali untuk hadir donor darah pada tanggal 25 April 2024, 8 Agustus 2024, dan 7 Nopember 2024.

Sementara Kelompok B akan dilaksanakan pada hari Selasa 6 Februari 2024, dengan target 100 orang peserta donor darah, dan Kelompok C, akan dilaksanakan pada hari kamis 7 Maret 2024, masing-masing kelompok berselang 3 bulan sehingga dalam satu tahun masing masing kelompok dapat melaksanaksn donor darah sebanyak 4 kali.

Dari tiga kelompok dengan kegiatan sebanyak 4 kali, maka Pusat Studi Kebencanaan LPPM UM Bandung dapat melaksanakan donor darah sebanyak 12 kali dalam setahun.

”Jadi, kami akan menjalankan donor darah bagi sivitas kampus UM Bandung dan masyarakat Umum dengan 3 gelombang atau 3 kelompok,” ucap Kang Tias ini.

Oleh karena itu, lanjut Kang Tias, para mahasiswa UM Bandung dapat berpartisipasi dan menjalani donor darah selama empat kali dalam setahun.

”Jika mahasiswa konsisten dalam donor darah empat sekali dalam setahun, selama studinya itu bisa enam belas kali,” jelas Kang Tias..

Bagi Kang Tias, kegiatan ini bukan hanya rutinitas dan amal kemanusiaan biasa, melainkan donor darah merupakan menjadi ikhtiar bersama untuk menciptakan kampus sehat.

Lebih lanjut, Kang Tias juga menilai bahwa donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang meliputi kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup (emotional well-being), baik untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki dan mengurangi perasaan kesepian (isolation). 

"Dengan donor darah dapat membuat seseorang terhindar dari berbagai macam penyakit, penelitian  membuktikan berbagai manfaat donor darah terhadap kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin (dengan jarak minimal 3 bulan).Ada berbagai manfaat donor darah bagi kesehatan yaitu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah,  usir hipertensi, munurunkan resiko kanker, menurunkan berat badan, deteksi penyakit serius, hidup lebih lama, membantu sesama (yang salah satunya adalah dengan donor darah sukarela) adalah salah satu cara untuk bisa hidup lebih lama," tutur Kang Tias.

Kang Tias pun merujuk sebuah penelitian di jurnal “Health Psychology”, orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik (menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri), ditemukan secara signifikan menurunkan risiko kematian selama 4 tahun ke depan dibandingkan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.

"Sebelumnya kami melakukan riset di salah satu perusahaan di mana tingginya izin karyawan karena sakit, setelah perusahan  tersebut melaksanakan donor darah sukarela secara rutin, lebih dari 5 kali, terdapat penurunan  izin karyawan karena sakit, yang sangat signifikan, ternyata mereka rutin menjalankan donor darah,” jelas Kang Tias.

Kegiatan tersebut tegas Setiadin merupakan ikhitiar nyata UM Bandung dalam mewujudkan kampus sehat.

”Semoga kegiatan kemanusiaan ini dapat menjadi kebaikan bagi kita semua khususnya sivitas UM Bandung,” harap Kang Tias.

Sukarelawan

Salah satu sukarelawan yakni Wakil Dekan FEB Budi Sadarman ikut berpartisipasi dan sangat bangga terhadap kegiatan ini.

Ia berharap agar seluruh sivitas UM Bandung dapat bersama-sama dalam memajukan program donor darah sukarela karena punya banyak manfaat.

”Semoga donor darah dapat dilaksanakan secara rutin agar dapat mencapai kampus yang sehat,” kata Budi.

Hadir pada kegiatan donor darah ini, orang tua penyintas Thalassemina, Bapak Nuno Virly Riyadi yang didampingi seorang pendonor darah saudara Wawan mahasiswa Universitas Al – Ghifari Kota Bandung.

Pada kesempatan ini juga hadir Bapak Fendhy Saptamilyawan pendonor darah sukarela rutin yang sudah melaksanakan donor darah sebanyak 134 kali, dan pada kesempatan donor darah ke 100 kali, mendapatkan penghargaan PIN donor darah ke-100 dari Bapak Presiden Republik Indonesia

Selain donor darah, pada kesempatan ini ada penyematan pin donor darah yang ke-25 terhadap salah satu mahasiswa UM Bandung Program Studi Adeministrasi Publik, saudara Rendra Mahesa.

Pada kesempatan ini Kang Tias kembali mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi tingginya kepada seluruh Petugas Donor Darah dari PMI Kota Bandung yang sangat ramah, tepat waktu dan profesional, segenap panitia IKA Doras UM Bandung (Dosen, Tendik, Mahasiswa Prodi Farmasi angkatan 22 dan Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Angkatan 22) dan khususnya untuk seluruh pendonor dorah pada hari ini, Kamis, 18 Januari 2024.

"kami mengharapkan kehadiran Saudara  pada donor darah selanjutnya pada hari Kamis, 25 April 2024. Donor Darah Sukarela Rutin merupakan program kerja Pusat Studi Kebencanaan, Selanjutnya kegiatan kemanusian ini akan di pimpin langsung oleh Ibu Ir. Vivayani Wahyu Dewanti, ST., MT, selaku Kepala Studi Pusat Kebencanaan LPPM Universitas Muhammadiyah Bandung," ajak Kang Tias.

Di tempat terpisah, Kepala Pusat Studi Kebencanaan LPPM Universitas Muhmmadiyah Bandung, Ir. Vivayani Wahyu Dewanti, ST., MT. menyampaikan  apresiasi dan ucapan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini dengan baik, kegiatan DORAS RUTIN merupakan Program Kerja  Pusat Studi Kebencanaan LPPM UM Bandung tahun 2024.

Penggagas dan konseptor untuk membantu kebutuhan darah baik di PMI Kota Bandung dan pasien penyintas thallasemia adalah Kang Tias berserta pasukan mahasiswanya yang di koordinir oleh Brian Khalil Muhammad Dzulfikar, mahasiswa Prodi Farmasi Angkatan 22. Pungkas Bu Viva.

Ketua Relawan IKA Doras, Bang Brian menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi seluruh pendonor, dan kami akan selalu berusaha mengajak kepada seluruh sivitas UM Bandung khususnya mahasiswa serta masyarakat umum untuk bisa memulai menjadikan donor darah sebagai gaya hidup, untuk kesehatan kita pribadi, dan membantu sesama.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow