Uji Semangatmu di Wawancara Beasiswa UT
Wawancara calon penerima beasiswa UT akan dilaksanakan 16–30 April 2025 oleh UT Daerah. Persiapkan diri sebaik mungkin untuk melangkah menuju masa depan pendidikan yang cerah.

MNAINDONESIA.ID - Universitas Terbuka (UT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bagi para calon mahasiswa penerima beasiswa UT yang telah berhasil lolos tahap seleksi awal, tantangan selanjutnya segera dimulai: tahap wawancara yang akan digelar pada 16 hingga 30 April 2025.
Direktur UT Medan, Yasir Riady, menegaskan bahwa wawancara ini menjadi tahapan penting untuk menilai kesiapan, motivasi, serta potensi para calon penerima beasiswa. “Kami mencari mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga memiliki semangat belajar yang tinggi dan komitmen kuat untuk menyelesaikan studi mereka di UT,” ujarnya dengan semangat.
Proses wawancara akan diselenggarakan oleh masing-masing UT Daerah (UPBJJ-UT), dengan jadwal dan teknis pelaksanaan yang disesuaikan dengan kondisi lokal. Beberapa UT Daerah dijadwalkan akan melaksanakan wawancara secara daring, sementara yang lain secara luring, tergantung pada fasilitas dan situasi wilayah masing-masing.
Calon mahasiswa diminta aktif memantau informasi dari UT Daerah tempat mereka mendaftar. “Jangan sampai ketinggalan informasi penting. Pantau terus laman resmi UT Daerah atau hubungi langsung petugas setempat,” tambah Yasir. Ia juga menyarankan agar peserta mempersiapkan diri secara matang, baik dari sisi teknis seperti koneksi internet (jika daring), maupun substansi, seperti memahami visi UT dan alasan memilih program studi.
Program beasiswa UT dikenal luas karena memberikan akses pendidikan berkualitas dengan fleksibilitas tinggi. Tidak hanya membebaskan biaya kuliah, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi atau geografis untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Yasir juga menekankan bahwa keberhasilan dalam wawancara akan sangat menentukan. “Ini bukan hanya soal kemampuan menjawab pertanyaan, tapi juga soal keyakinan, ketulusan, dan kesungguhan. Kami ingin melihat seberapa besar tekad mereka dalam menggapai cita-cita melalui UT,” tegasnya.
Sementara itu, antusiasme calon mahasiswa tampak tinggi. Banyak yang sudah mulai mempersiapkan diri dengan mengikuti simulasi wawancara dan mencari tahu lebih dalam tentang profil UT. Tak sedikit pula yang berbagi semangat dan tips di media sosial untuk saling mendukung sesama peserta.
Dengan semangat inklusivitas dan pemerataan pendidikan, UT berharap proses seleksi ini tidak hanya menjadi ajang seleksi administratif, tetapi juga sebagai titik awal transformasi hidup bagi para calon mahasiswa. “Kami percaya bahwa setiap individu punya potensi besar. Lewat beasiswa ini, UT ingin menjadi jembatan untuk mewujudkan impian mereka,” tutup Yasir.
What's Your Reaction?






