UT Medan Siapkan Lulusan Hadapi Ledakan Digitalisasi
Seminar Akademik UT Medan membekali lebih dari 300 peserta untuk menghadapi dunia kerja digital bersama Direktur Yasir Riady yang menekankan pentingnya kesiapan dan adaptabilitas.

MNAINDONESIA.ID - Masa depan dunia kerja tidak lagi menunggu. Ia bergerak cepat, menuntut generasi muda untuk melompat lebih tinggi, berpikir lebih tajam, dan beradaptasi lebih cekatan. Menjawab tantangan zaman ini, Universitas Terbuka Medan menggelar Seminar Akademik spektakuler pada Jumat, 25 Maret 2025, bertepatan dengan rangkaian pelaksanaan wisuda.
Mengusung tema “Masa Depan Dunia Kerja di Tengah Ledakan Digitalisasi”, seminar ini menjadi oase inspirasi sekaligus sirene pengingat bagi calon wisudawan yang akan segera memasuki dunia kerja yang berubah begitu cepat.
Dibuka langsung oleh Direktur UT Medan, Yasir Riady, acara ini sukses menghimpun lebih dari 300 peserta dari seluruh Sumatera Utara dan berbagai kota lain di Indonesia secara daring.
Dalam sambutannya yang berapi-api, Yasir Riady menegaskan bahwa dunia kerja saat ini sedang mengalami transformasi radikal.
“Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi telah mengubah hampir seluruh sendi kehidupan manusia. Dunia kerja kini melahirkan profesi-profesi baru berbasis digital yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya,” tegasnya.
Yasir Riady memotret kondisi nyata: profesi seperti data analyst, digital marketing specialist, content creator, hingga berbagai jenis freelance berbasis platform digital kini menjadi primadona baru. Ia menekankan bahwa generasi muda, terutama lulusan UT Medan, harus melihat ini bukan sebagai ancaman, melainkan peluang emas.
“Siapa yang siap berubah, yang mau terus belajar, akan menjadi pemenang di era ini,” tandas Yasir.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber kawakan: Prof. Urip Sulistiyo, S.Pd., M.Ed., Ph.D. dari Universitas Jambi dan Prof. Yeni Absah, M.Si. dari Universitas Sumatera Utara. Dengan pembawaan yang komunikatif dan penuh energi, kedua profesor ini memaparkan perubahan lanskap dunia kerja akibat ledakan digitalisasi. Prof. Urip mengajak peserta untuk tidak sekadar menguasai hard skill teknis, tetapi juga menumbuhkan soft skill seperti kolaborasi lintas budaya dan komunikasi global. Sementara itu, Prof. Yeni menyoroti pentingnya ketangguhan mental dan kreativitas dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.
Dalam diskusi yang interaktif, para narasumber menegaskan bahwa perubahan zaman ini menuntut kompetensi digital yang kuat, pemikiran kritis, adaptabilitas, dan semangat belajar sepanjang hayat. Dunia kerja ke depan bukan hanya milik mereka yang cerdas, melainkan mereka yang gigih bertransformasi.
Direktur Yasir Riady menegaskan kembali bahwa UT Medan siap menjadi garda depan dalam menyiapkan SDM unggul. Melalui berbagai inovasi kurikulum, pelatihan soft skill, serta integrasi teknologi pembelajaran, UT Medan berkomitmen melahirkan lulusan-lulusan tangguh yang siap bersaing di tingkat nasional dan global.
Seminar Akademik ini tidak sekadar menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi momentum penyadaran kolektif. Bahwa dunia baru telah menanti—dunia yang membuka banyak pintu, namun hanya bagi mereka yang mau berlari lebih cepat, berpikir lebih dalam, dan berani melangkah keluar dari zona nyaman.
Optimisme membuncah di wajah para peserta. Seminar ini bukan hanya memperkaya pengetahuan mereka tentang dunia kerja masa depan, tetapi juga membekali mereka dengan semangat baru: semangat untuk terus belajar, beradaptasi, dan mengambil peran dalam peta dunia kerja global yang kian kompetitif. Sebagaimana disampaikan Yasir Riady, "Kita tidak bisa menahan badai perubahan, tetapi kita bisa belajar bagaimana berlayar menghadapinya."
UT Medan di bawah Nahkoda Yasir Riady, membuktikan bahwa pendidikan jarak jauh pun mampu merespons perubahan zaman dengan gesit.
Di tengah ledakan digitalisasi, UT Medan hadir bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, melainkan sebagai mercusuar yang menerangi jalan masa depan generasi muda Indonesia.
What's Your Reaction?






