Di Bussiness Forum , Prof. Rokhmin Dahuri : Blue Economy Bisa Tingkatkan Ekonomi Cirebon-Indramayu

Jun 24, 2024 - 13:34
 0
Di Bussiness Forum , Prof. Rokhmin Dahuri : Blue Economy Bisa Tingkatkan Ekonomi Cirebon-Indramayu

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS mengatakan banyak negara memiliki garis pantai yang panjang dan kaya akan sumber daya kelautan. Namun, pemanfaatan sumber daya ini sering kali belum optimal.

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi biru (blue economy), negara dapat memaksimalkan potensi ekonomi dari sektor kelautan seperti perikanan, pariwisata, energi terbarukan, dan transportasi maritim.

Hal serupa pun bisa dikembangkan  untuk meningkatkan potensi ekonomi Kabupaten dan Kota Cirebon. Menurutnya, pengembangan model ekonomi biru  dapat menjadi salah satu strategi utama dalam peningkatan ekonomi di Indonesia.

“Konsep blue economy merupakan pemanfaatan sumber daya laut berkelanjutan bagi laju pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga kesehatan ekosistem laut,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri saat menjandi pembicara utama pada acara Bussiness Forum, Badan Wakaf Kasepuhan, Hotel Grage, Cirebon, Ahad, 23 Juni 2024.

Dalam paparannya, Prof. Rokhmin Dahuri mengangkat tema “Optimalisasi Pendayagunaan Potensi Blue Economy  Untuk Kemajuan Dan Kesejahteraan Masyarakat Cirebon”, total potensi ekonomi sebelas sektor Kelautan Indonesia: US$ 1,348 triliun/tahun atau 5 kali lipat APBN 2023 (Rp 3.000 triliun = US$ 190 miliar) atau 1,2 PDB Nasional saat ini.

Terkait Ekonomi Kelautan (Blue Economy), Prof. Rokhmin Dahuri mengatakan, kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir dan lautan, dan kegiatan ekonomi di darat (lahan atas)  yang menggunakan SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa (goods and services) yang dibutuhkan umat manusia secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Menurutnya, model bisnis blue economy dapat diterapkan penduduk Indonesia yang memanfaatkan sektor perikanan dan kelautan sebagai mata pencaharian mereka. Model bisnis tersebut bukan hanya melibatkan nelayan, tetapi juga wirausahawan yang mengembangkan hasil olahan produk perikanan dan kelautan.

“Implikasinya bagi para produsen hasil laut adalah produksi laut yang dihasilkan mereka juga memperhatikan keberlangsungan ekosistem laut, pengelolaan hasil laut yang zero waste, serta melarang praktik overexploitation,” jelas Dosen Kehormatan Mokpo National University itu .

Kemudian, Prof. Rokhmin Dahuri menjelaskan kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir dan lautan, dan kegiatan ekonomi di darat (lahan atas)  yang menggunakan SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa (goods and services) yang dibutuhkan umat manusia. “Total potensi ekonomi sebelas sektor Kelautan Indonesia: US$ 1,348 triliun/tahun atau 5 kali lipat APBN 2021 (Rp 2.400 triliun = US$ 190 miliar) atau 1,3 PDB Nasional saat ini,” jelas Duta Besar Kehormatan Kepulauan Jeju dan Kota Metropolitan Busan, Korea Selatan itu.

Selanjutnya, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan, untuk lapangan kerja 45 juta orang atau 40% total angkatan kerja Indonesia. Pada 2014 kontribusi ekonomi kelautan bagi PDB Indonesia sekitar 20%.  Negara-negara lain dengan potensi kelautan lebih kecil (seperti Thailand, Korsel, Jepang, Maldives, Norwegia, dan Islandia), kontribusinya kurang dari 30 persen.

Kontirbusi sektor perikanan 2,74% terhadap PDB hanya dihitung dari bahan baku (raw materials).  Bila dimasukkan produk olahannya (ikan kaleng, ikan fillet, bandeng presto, breaded shrimp, dan surimi-based products), kontribusinya sekitar 6% (Bappenas, 2014).

“Sebagai negara maritim dan agraris tropis terbesar di dunia, Indonesia sejatinya memiliki potensi sangat besar untuk berdaulat pangan, dan bahkan feeding the world (pengekspor pangan utama),” tegas Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia itu.

Garis Kemiskinan

Pertama kali dalam sejarah NKRI Pada tahun 2019 angka kemiskinan lebih kecil dari 10%. Sebelum Pandemi Covid-19 pada Desember 2019, sekitar 2,5 miliar orang hidup dalam kemiskinan dengan pengeluaran harian kurang dari US$ 2,5 sedangkan sekitar 1 miliar orang hidup dalam kemiskinan ekstrim dengan pengeluaran kurang dari USD 1,9 per hari, dan 700 juta kelaparan (Bank Dunia, 2020).

“Namun, dampak dari pandemi Covid-19, pada 2023 tingkat kemiskinan meningkat lagi menjadi 9,4% atau sekitar 26,2 juta orang. Dari 200 negara PBB di dunia, hanya 17 negara dengan PDB US$ lebih 1 trilyun,” ujar  Menteri Kelautan dan Perikanan 2001 – 2004 itu.

Untuk Kemajuan Dan Kesejahteraan Masyarakat Cirebon, perhitungan angka kemiskinan atas dasar garis kemiskinan versi BPS (2023), yakni pengeluaran Rp 580.000/orang/bulan. Garis kemiskinan = Jumlah uang yang cukup untuk seorang memenuhi 5 kebutuhan dasarnya dalam sebulan.

“Tapi garis kemiskinan itu sangat rendah sekali sekitar 580.000 Ribu per bulan. Padahal BPS menyebut garis kemiskinan sejumlah uang yang cukup bagi seorang memenuhi 5 kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan) dalam sebulan,” terangnya.

Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan bahwa garis kemiskinan yang tidak munafik digariskan oleh Bank Dunia yaitu  3,2 dolar AS/orang/hari atau 96 dolar AS/orang/bulan (Rp 1.440.000)/orang/bulan, jumlah orang miskin pada 2023 sebesar 111 juta jiwa (37% total penduduk). “Maka orang Indonesia yang miskin itu masih 100 juta orang atau 36%, dan disitulah sebagian besar buruh, petani dan nelayan,” tegasnya.

Yang sangat mencemaskan, sambungnya, adalah bahwa 30% anak-anak kita mengalami stunting, 17,7% bergizi buruk, dan 10,2% berbadan kurus akibat kurang makanan bergizi (Kemenkes dan BKKBN, 2022). Satu dari tiga anak di Indonesia  mengalami stunting. Sedangkan batas toleransi  menurut WHO adalah satu banding lima dari total balita. "Implikasinya, jika tidak segera diatasi maka generasi mendatang fisiknya lemah dan kecerdasannya rendah sehingga terancam a lost generation," tegasnya.

Disisi lain, biaya yang diperlukan orang Indonesia untuk membeli makanan bergizi seimbang (sehat) sebesar Rp 22.126/hari atau Rp 663.791/bulan. Harga tersebut berdasarkan pada standar komposisi gizi Helathy Diet Basket (HDB) (FAO, 2020).

"Atas dasar perhitungan diatas; ada 183,7 juta orang Indonesia (68% total penduduk) yang tidak mampu memenuhi biaya teresebut," terang Prof. Rokhmin Dahur mengutip Litbang Kompas, 2022 di Harian Kompas, 9 Desember 2022.

Masalah lainnya, Prof. Rokhmin Dahuri mengatakan, kekurangan rumah yang sehat dan layak huni dari 45 Juta rumah tangga masih 61,7 % rumah tidak layak huni. Padahal, perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia (human basic needs) yang dijamin dalam Pasal 28, Ayat-h UUD 1945. “Hingga 2021, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia berada diurutan ke-114 dari 191 negara, atau peringkat ke-5 di ASEAN,” katanya.

Hingga 2022, terangnya, peringkat GII (Global Innovation Index) Indonesia berada diurutan ke-75 dari 132 negara, atau ke-6 di ASEAN. Pada 2018-2022, indeks daya saing Indonesia semakin menurun, hingga 2022 diurutan ke-44 dari 141 negara, atau peringkat ke-4 di ASEAN.

Terkait literasi Negara di dunia, terangnya, berdasarkan riset yang bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked, dilakukan oleh Central Connecticut State University pada 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat  ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Hingga 2021, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada diurutan ke-114 dari 191 negara, atau peringkat ke-5 di ASEAN.

Sedangkan, PDRB ADHB Kab. Cirebon dan Ciayumajakuning 2023, Kab. Indramayu berada diurutan ke-7,untuk PDRB dan PDRB per kapita di Prov. Jawa Barat, PDRB Kab. Cirebon berada diurutan ke-12, dan PDRB per kapita ke-24 di Prov. Jawa Barat, PDRB Kab. Majalengka berada diurutan ke-19, dan PDRB per kapita ke-27 di Prov. Jawa Barat, Kab. Kuningan berada diurutan ke-22,untuk PDRB dan PDRB per kapita di Prov. Jawa Barat.

PDRB Kota Cirebon berada diurutan ke-23, dan PDRB per kapita ke-4 di Prov. Jawa Barat. “Yang perlu dicatat menurut Kemenkeu, 2020,  daerah maju adalah yang PDRB perkapitanya lebih  Rp 60 juta,” ujarnya.

Selanjutnya, Prof. Rokhmin Dahuri menerangakan industri pengolahan hasil perikanan, terdiri: 1. Pengembangan bioprospecting dan ekstraksi senyawa bioaktif (bioactive compounds/natural products) dari biota perairan untuk bahan baku bagi industri nutraseutikal (healthy food & beverages), farmasi, kosmetik, cat film, biofuel, dan beragam industri lainnya .

2. Genetic engineering untuk menghasilkan induk dan benih ikan, udang, kepiting, moluska, rumput laut, tanaman pangan, dan biota lainnya yang unggul: SPF (Specific Pathogen Free), SPR (Specific Pathogen Resistance), dan Cepat Tumbuh (Fast Growing).

3. Rekayasa genetik organisme mikro (bakteri) untuk bioremediasi lingkungan yang tercemar, dan 4. Konservasi: genetik, spesies, dan ekosistem.

Potensi Destinasi Pariwisata Bahari

Ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara) tersebut menjelaskan, revitalisasi, Pengembangan Destinasi, dan Product Development harus mengikiuti prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (blue economy): RTRW, sesuai Daya Dukung Lingkungan, Zero Waste, Zero Emission, Konservasi Biodiversitas, Mitigasi, dan Adaptasi terhadap Global Climate Change, dan prosperity berkeadilan.

Selain itu, pariwisata pesisir dan laut menyumbang sekitar 50% dari seluruh pariwisata global, setara dengan US$4,6 triliun (5,2% PDB). Ini adalah komponen penting perekonomian pulau-pulau kecil dan masyarakat pesisir (Ocean Panel, 2020)

Pariwisata pesisir dan laut diharapkan mewakili sektor perekonomian kelautan terbesar pada tahun 2030 dan menyerap tenaga kerja sekitar 8,5 juta orang, nomor dua setelah perikanan skala kecil dalam hal lapangan kerja (Tonazzini dkk. 2019). Pariwisata pesisir dan laut diperkirakan menyumbang 26 persen dari nilai yang dihasilkan oleh industri berbasis kelautan pada tahun 2030 (OECD 2016).

Wisata pesisir dan bahari sangat bergantung pada kualitas ekosistem pesisir dan laut untuk menarik pengunjung. Salah satu sektor yang memiliki andil terbesar dalam sektor ini, yaitu wisata terumbu karang, menarik lebih dari 350 juta orang/tahun dan diperkirakan memiliki nilai tahunan sebesar $36 miliar, terumbu karang menghasilkan belanja pariwisata lebih dari $1 juta/km persegi/tahun (Ocean Panel, 2020).

Prof Rokhmin Dahuri menyampaikan pentingnya pengembangan wisata bahari, terutama di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Indramayu. Sebagai daerah yang memiliki potensi kelautan dan perikanan luar biasa, ketiga daerah tersebut seharusnya memiliki wisata bahari yang bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dalam pengembangan sektor pariwisata, lanjut ketua umum Dulur Cirebonan ini, masyarakat harus diajak dan dilibatkan secara aktif.

“Tumbuhkan kesadaran ke masyarakat akan pentingnya membangun sektor pariwisata, termasuk wisata bahari. Kita harus jadi tuan rumah yang baik, ramah dan melayani secara prima. Dengan begitu, wisatawan akan terus berdatangan dan betah,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Sedangkan jenis-jenis obyek dan aktivitas pariwisata bahari, yaitu: Berjemur di pantai atau kolam renang; Berenang di laut atau air tawar; Olahraga tepi pantai dan air tawar seperti skuter air, perahu sosis, roda tiga air, selancar angin, papan selancar, papan dayung, parasailing, kayak, katamaran, dll;

Kesenangan berperahu; Berperahu pesiar di lautan; Berlayar; Penangkapan ikan; Menyelam, snorkeling, melihat perahu kaca dan fotografi bawah air; Taman laut; Berkano; Dan Taman pesisir, cagar alam, hutan hujan, kebun dan jalan setapak, desa nelayan.

Sedangkan potensi destinasi pariwisata bahari Kabupaten dan Kota Cirebon, antara lain: Losari Kulon – Playangan, Gebang Mekar (sudah berjalan cukup baik), Sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, Sekitar Taman Ade Irma Suryani Nasution, Gunung Jati – Kapetakan, dan lainnya.

Objek Wisata Kuya Asih

Objek wisata Kuya Asih terletak di desa belawa, Lemahabang, Kab. Cirebon. Di tempat ini, terdapat kolam khusus pemeliharaan, ruang penetasan telur, dan kolam pemeliharaan tukik.

Objek wisata Kuya Asih ini berfokus pada konservasi kura-kura Belawa (Amdya cartilaginea). Namun, diupayakan juga pengembangan wisata edukasi.

Obyek wisata observasi dan edukasi Cikuya sebenarnya salah satu obyek wisata langka dan hanya ada di Kab. Cirebon, akan tetapi keberadaannya tak mampu berkembang pesat.

Wisata Bahari Kejawanan (WBK)

Objek wisata ini terletak di Jl. Pelabuhan Perikanan, Pegambiran, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Pantai Kejawanan di Cirebon, Jawa Barat, terletak di Jl. Yos Sudarso, dekat Pelabuhan Cirebon dan Ade Irma Traffic Garden.

Pantai ini menawarkan pemandangan matahari terbit yang indah, serta wisata keliling dengan perahu motor dan perahu karet untuk anak-anak. Pengunjung kadang bisa melihat kapal nelayan bongkar muat ikan.

Pantai yang andau dan dangkal ini cocok untuk anak-anak bermain air hingga ke tengah.

Kuliner seafood segar dengan pemandangan laut menjadikan Pantai Kejawanan tempat ideal untuk makan siang bersama keluarga, menikmati hasil tangkapan nelayan setempat.

Fasilitas : Toilet Umum, Mushola, Restoran, Warung Makan, Wahana Air, Wahana Bermain Anak

Pantai Baro

Terletak di Gebang Mekar, Kec. Gebang, Kabupaten Cirebon

Pantai Baro Gebang di Cirebon menawarkan pesona pantai alami dengan berbagai daya tarik menarik. Dermaga yang menjorok ke laut, keindahan pantai dengan pasir yang lembut.

Pengunjung juga dapat menjelajahi kawasan desa nelayan, mencicipi kuliner khas Cirebon, dan melakukan berbagai aktivitas seru seperti memancing, bermain air, dan berburu foto.

Meskipun tergolong pantai baru dan belum dikelola secara maksimal, Pantai Baro Gebang memiliki pesona yang tak kalah indah dibandingkan pantai-pantai lain di Cirebon.

Tiket masuk gratis dan fasilitas yang cukup memadai menjadikannya pilihan menarik untuk berlibur bersama keluarga, teman, atau pasangan.

Fasilitas : Kamar Mandi dan Toilet Umum, Tempat Ibadah, Parkiran Luas, Pasar dan Tempat Oleh-Oleh.

Pantai Baro

Lokasi widata ini terletak di Gebang Mekar, Kec. Gebang, Kabupaten Cirebon.

Pantai Baro Gebang di Cirebon menawarkan pesona pantai alami dengan berbagai daya tarik menarik. Dermaga yang menjorok ke laut, keindahan pantai dengan pasir yang lembut.

Pengunjung juga dapat menjelajahi kawasan desa nelayan, mencicipi kuliner khas Cirebon, dan melakukan berbagai aktivitas seru seperti memancing, bermain air, dan berburu foto.

Meskipun tergolong pantai baru dan belum dikelola secara maksimal, Pantai Baro Gebang memiliki pesona yang tak kalah indah dibandingkan pantai-pantai lain di Cirebon.

Tiket masuk gratis dan fasilitas yang cukup memadai menjadikannya pilihan menarik untuk berlibur bersama keluarga, teman, atau pasangan.

Fasilitas : Kamar Mandi dan Toilet Umum, Tempat Ibadah, Parkiran Luas, Pasar dan Tempat Oleh-Oleh.

Taman Muara Mundu

Lokasi berada di Muara Sungai Kenari, Blok Karang Glindingan II, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu.

Destinasi wisata baru yang merupakan sebuah taman yang berada di muara sungai.

Pengunjung bisa duduk santai di taman sambil menikmati pemandangan laut lepas dan hutan mangrove.

Taman muara mundu ini, secara bertahap sedang dalam proses pengerjaan, mulai dari perbaikan infrastruktur, penataan taman dan pengembangan lainnya. 

Taman Muara mundu menjadi tuan rumah Festival Layang-layang Internasional 2023 yang diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah dan negara kawasan Asia seperti Lebanon, Malaysia serta Singapura.

Untuk dapat menikmati atau bermain di Taman Mundu, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp5.000 dan biaya parkir kendaraan.

Pantai Tirta Ayu Indramayu

Tempat wisata ini berada di Jl. Tirta ayu, Balongan, Kec. Balongan, Kabupaten Indramayu

Daya tarik utama Pantai Tirta Ayu adalah dekorasi khas Bali yang menghiasi setiap sudutnya. Gerbang masuk berbentuk pura, gazebo-gazebo tradisional, dan patung-patung dewa-dewa Hindu menghadirkan atmosfer Bali yang kental.

Di pantai Tirta Ayu, pengunjung bisa bermain dengan ombak dan pasir. Hembusan ngina pantai yang segar, mampu mengusir segala kepenatan. Adapula arena bermain anak-anak.

Jika lelah dan merasa lapar, deretan warung menyajikan berbagai kuliner yang enak dan mengenyangkan. Pengunjung pun bisa makan sambil beristirahat di saung-saung yang telah disediakan.

Fasilitas : Kamar Mandi dan Toilet Umum, Tempat Ibadah, Parkiran Luas,

Pantai Rembat

Lokasi berada di Pantai Rembat di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu

Pantai Rembat memiliki pasir berwarna kecoklatan dan air yang tidak biru cerah. Pengelola pantai telah menciptakan banyak spot foto menarik dan instagrammable.

Pantai Rembat juga merupakan ekowisata dengan banyak tanaman mangrove yang ditanam di pesisirnya. Selain sebagai sarana edukasi, tanaman mangrove membantu mencegah abrasi pantai. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam menanam dan menjaga mangrove ini.

Bagi pengunjung yang suka memancing, area di sekitar Ekowisata Mangrove adalah tempat yang cocok. Jembatan kayu dan bebatuan di pinggir pantai dapat digunakan sebagai area memancing.

Anak-anak dapat bermain dan berenang di tepi pantai. Perhatikan garis pembatas dari bibir pantai dan ikuti peringatan yang terpasang. Di bawah jembatan, terdapat perahu balon berbentuk binatang seperti bebek dan ikan hiu.

Fasilitas : Kamar Mandi dan Toilet Umum, Tempat Ibadah, Parkiran Luas, dan warung

Potensi Besar Pariwisata di Pulau Biawak Indramayu

Anggota Dewan Penasihat Ilmiah Internasional Pusat Pengembangan Pesisir dan Laut, Universitas Bremen, Jerman tersebut menjelaskan, Pulau biawak yang bernama asli Pulau Rakit memiliki sejarah yang cukup panjang. Salah satunya bukti sejarah yang masih berdiri kokoh adalah menara mercusuar yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1872.

Selain itu, pulau ini menjadi saksi bisu sejarah peradaban Islam di masa Sunan Gunung Jati. Sebab, di pulau ini terdapat makam Syekh Syarif Khasan dan santrinya.

Wisata Pulau Biawak kaya dengan flora (mangrove, terumbu karang) dan fauna (biawak, ikan, burung).

Desa Ambulu,  Kec. Losari, Kab. Cirebon, memiliki potensi yang sangat banyak. Tak hanya wisata mangrove, namun kuliner hasil laut seperti bandeng, udang dan kerang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Pantai Tambak Raya (Pataya) menjadi destinasi pariwisata baru di kab. Indramayu. Sebelum dikelola, pantai ini dipenuhi sampah.

Warga setempat membentuk Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar). Secara bertahap, pantai ini dikelola dengan berbagai sarana dan prasarana.

Termasuk menyediakan berbagai wahana penunjang wisata (jetski, banana boat, perahu wisata, dll).

Pantai Cemara Indah

Berada di Jalan Raya Kesambi, Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu

Objek wisata ini dihiasi pohon cemara laut yang berjajar indah di sepanjang pantainya.

Pagi hari, pengunjung bisa menyaksikan indahnya matahari terbit dan sore hari pengunjung bisa merasakan udara yang sejuk dengan desiran ombak yang membuat nyaman.

Pengunjung juga bisa menikmati keseruan fun camp bersama orang terdekat atau keluarga di sekitar antara rindangnya pohon cemara.

Untuk kebutuhan camping ground, pengelola membandrol sekitar Rp 25 ribu. Bahkan pengelolaan melayani jasa sewa perlengkapan camping dari Rp 100 ribu hingga Rp170 ribu.

Fasilitas : area parkir yang luas, tempat hiburan karaoke, tempat bilas (MCK), Musala, warung kopi, saung, kuliner seafood  dan penyewaan peralatan camping.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow