Menuju Pembelajaran Bauran Fleksibel, UNJ Paparkan Pengembangan TPACK Pendidik Berbasis Microlearning

Guru modern adalah ujung tombak dalam menyiapkan pembelajaran yang menyenangkan, fleksibel, dan mudah dipahami oleh peserta didik. Tugas ini memerlukan keterampilan dan kreativitas yang tinggi untuk mengadaptasi metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing siswa.
Terlebih di era digital saat ini, pendidik menghadapi tantangan dan peluang baru yang memerlukan pendekatan inovatif dalam proses pembelajaran. untuk itu, perlu upaya integrasi teknologi secara efektif dalam pengajaran yang dikenal dengan TPACK, atau Technological Pedagogical Content Knowledge.
Hal ini dikatakan Akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dr. Ifan Iskandar, S.Pd., PG Dipl. in TESOL, M. Hum saat melakukan pengabdian masyarakat kepada 20 peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru-Guru Se-Kabupaten Indrmayu di SMPN 1 Jatibarang, Rabu-Kamis, 14-15 Agustus 2024.
"Untuk dapat mengimplementasikan model ini dengan efektif, pendidik harus memiliki pemahaman yang kuat mengenai TPACK. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pendidik, khususnya di wilayah Indramayu, agar mampu mengembangkan keterampilan tersebut melalui pendekatan microlearning," ujar Dr. Ifan.
Lebih lanjut, Ifan menuturkan, proses integrasi itu melalui penerapan microlearning yang merujuk pada metode pembelajaran yang tersegmentasi, menyampaikan materi pembelajaran dalam format yang singkat dan fokus. Dengan begitu, metode ini dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memenuhi kebutuhan belajar individu yang semakin beragam.
Setelah pemaparan materi, sesi latihan langsung dipandu oleh Imam Santosa, M.Pd., seorang praktisi Pendidikan dari Universitas Esa Unggul dengan pengalaman luas dalam implementasi teknologi pembelajaran pun langsung mengajak peserta untuk mempraktikkan cara merancang dan menyusun materi pembelajaran berbasis microlearning. Sesi latihan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis dalam mengintegrasikan konsep TPACK ke dalam pengajaran sehari-hari.
Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diberikan tugas untuk merancang modul pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang mereka ajarkan. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil kerja mereka, yang kemudian ditinjau dan diberi masukan oleh narasumber. Proses ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta tentang TPACK, tetapi juga mendorong kolaborasi dan pertukaran ide di antara mereka.
Kepala Sekolah SMPN 1 Jatibarang, Darkim dalam sambutannya mengapresiasi inisiasi kolaborasi antara sekolah dan universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Dia juga berharap agar kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru yang bermanfaat bagi para pendidik dalam mengelola pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa.
Darkim menuturkan, menyiapkan lingkungan belajar yang menyenangkan adalah kunci untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Dengan menghadirkan materi yang relevan dan menarik, guru seyogyanya dapat merangsang minat belajar siswa, mendorong rasa ingin tahu, dan membuat proses pembelajaran menjadi pengalaman yang positif. Selain itu, fleksibilitas dalam pendekatan pengajaran memungkinkan guru untuk menyesuaikan strategi dan metode dengan berbagai gaya belajar dan kecepatan perkembangan siswa.
"Hal ini membantu memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk memahami dan menguasai materi.pembelajaran berbasis teknologi menjadi solusi ampuh agar setiap materi yang diberikan mudah diserap dengan baik," tutup Darkim.
What's Your Reaction?






