Semangat Mahasiswa UT Medan Bersihkan Kota di Word Clean Up Day
Kegiatan World Clean Up Day oleh UT Medan dan komunitas peduli lingkungan berhasil mengumpulkan 94,55 kg sampah di Lapangan Merdeka, menunjukkan semangat kebersihan dan keberlanjutan.

MNAINDONESIA.ID - Di tengah hiruk-pikuk kota, ada gelora semangat yang muncul dari para mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Medan. Sebuah langkah kecil yang berpotensi besar dalam merawat bumi—terutama melalui kegiatan World Clean Up Day (WCD) di Lapangan Merdeka, Sumatera Utara.
Di tengah kesibukan kota Medan yang tak pernah berhenti, sebuah aksi yang tak hanya membersihkan, tetapi juga menginspirasi muncul dari sekelompok mahasiswa yang penuh semangat. Mereka adalah para mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Medan, yang dengan penuh dedikasi ikut berpartisipasi dalam kegiatan World Clean Up Day (WCD) di Lapangan Merdeka, Sumatera Utara. Sebuah kegiatan sederhana yang memiliki dampak luar biasa bagi lingkungan sekitar.
Kegiatan ini bukan sekadar acara rutin yang dilaksanakan sekali setahun. Lebih dari itu, ini adalah ajakan untuk mengubah cara pandang kita terhadap kebersihan, serta pentingnya menjaga lingkungan sebagai warisan bagi generasi mendatang. Dipimpin oleh WCD Cleaning Activity dan berkolaborasi erat dengan UT Medan, kegiatan ini melibatkan berbagai komunitas peduli lingkungan, yang bersatu padu dalam satu tujuan mulia: membersihkan bumi, sekaligus mengajak masyarakat untuk peduli lebih jauh terhadap pentingnya pengelolaan sampah di ruang publik.
Pada sore yang cerah itu, sekitar 45 peserta, termasuk sembilan mahasiswa UT Medan, berkumpul dengan penuh semangat di Lapangan Merdeka. Dengan tangan terbuka dan hati penuh antusiasme, mereka mulai bergerak, menyusuri setiap sudut lapangan yang biasa dipenuhi aktivitas warga. Mereka bukan hanya sekadar mengambil sampah yang berserakan, tetapi juga menebarkan pesan penting bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Kolaborasi yang terjalin dalam kegiatan ini menjadi salah satu kunci kesuksesan. Selain UT Medan, beberapa komunitas lainnya turut hadir, antara lain Medan Osijo Club, Bersih-Bersih Medan, Komunitas Clean the City Medan, Mapala UT Sumut, Forum Genre Sumut, dan Nourageous. Setiap individu dari berbagai latar belakang ini menunjukkan bahwa dalam bekerja bersama, tak ada yang terlalu kecil untuk dilakukan—bahkan selembar sampah pun berharga.
Selama dua jam kegiatan berlangsung, semangat tak pernah surut. Setiap peserta dengan tekun mengumpulkan sampah yang berserakan. Hasilnya, mereka berhasil mengumpulkan 94,55 kg sampah dari area sekitar lapangan. Angka yang cukup signifikan, yang bukan hanya mencerminkan seberapa banyak sampah yang berhasil diambil, tetapi juga menggambarkan semangat yang luar biasa dalam menciptakan perubahan. Sebuah pencapaian yang menunjukkan bahwa aksi bersama, meski terkesan kecil, mampu memberikan dampak besar.
Kegiatan seperti ini tentu bukan hanya tentang kebersihan, tetapi juga tentang menciptakan kesadaran yang lebih dalam mengenai pentingnya menjaga bumi. Di tengah lingkungan yang semakin terancam dengan sampah dan polusi, aksi seperti WCD ini memberikan harapan baru. Bahwa perubahan besar dimulai dengan langkah kecil, dan kesadaran kolektif bisa mengubah banyak hal.
Di sisi lain, UT Medan sebagai lembaga pendidikan turut berperan dalam mengedukasi mahasiswa dan masyarakat luas tentang pentingnya keberlanjutan hidup. Melalui kegiatan ini, UT Medan tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan, tetapi juga terhadap upaya menjaga lingkungan yang lebih baik. Komunitas mahasiswa UT Medan, dengan penuh energi dan semangat, membuktikan bahwa mereka bukan hanya bisa belajar teori di kelas, tetapi juga turun langsung untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan untuk kebaikan lingkungan.
Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Semoga aksi nyata ini semakin mendorong masyarakat untuk tidak hanya berbicara tentang pentingnya kebersihan, tetapi juga terlibat langsung dalam menjaga bumi tetap indah dan lestari.
What's Your Reaction?






