Tim Abdimas UT Bangun Literasi Digital Warga Pedalaman

Gerakan literasi digital sangat penting dalam upaya menciptakan perubahan tingkah laku di masyarakat, terutama bagi kelompok yang tertinggal dalam hal akses dan pemahaman teknologi.
Demikian disampaikan oleh Direktur UT Medan, Yasir Riady saat melakukan pengabdian masyarakat di Taman Bukit Duabelas via daring yang diikuti oleh anak anak dari Suku Anak Dalam, 17 dan 24 Mei 2024.
" Kami melakukan kegiatan ini secara daring karena peserta pelatihan pada umumnya bertempat tinggal di beberapa daerah yang tersebar yang tidak diizinkan bepergian secara jauh," ucap Yasir bersana Tim Abdimas UT.
Yasir selanjutnya memaparkan tujuan memberikan pemahaman litersi digital warga pedalaman ini berkaitan erat dengan keindahan budaya pedalaman yang seringkali tersembunyi dari pandangan dunia luar.
Masyarakat pedalaman, dengan kehidupan mereka yang erat dengan alam, tidak hanya hidup berdampingan dengan hutan atau lautan, tetapi juga mempraktikkan tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun. Salah satu kebiasaan yang khas adalah berburu dan mengumpulkan buah dengan cara memanjat pohon, yang mencerminkan kedalaman pengetahuan mereka tentang ekosistem sekitar.
Dalam banyak kasus, mereka tahu kapan dan bagaimana berburu atau mengambil hasil alam dengan cara yang tidak merusak kelestarian lingkungan.
Keinginan masyarakat pedalaman agar kebiasaan mereka diketahui oleh masyarakat luar adalah suatu bentuk upaya untuk mengenalkan cara hidup yang berkelanjutan dan berwawasan ekologis.
Mereka tidak hanya sekadar menjaga tradisi, tetapi juga mempraktikkan prinsip-prinsip keharmonisan antara manusia dan alam.
Lantas bagaimana nilai-nilai tradisi yang baik ini dikenal, tentu dengan pemahaman literasi digital yang komprehensif bisa menjembatani keinginan masyarakat, baik dari warga pedalaman dan masyarakat luar tentang keindahan luhur budaya.
"Tujuan kegiatan ini yakni untuk membantu meningkatkan literasi masyarakat suku anak dalam yang berada di luar bagi anak-anak, remaja dan orang tua untuk memahami perubahan teknologi dan sebagainya," tutur Yasir
Sosok Direktur UT Medan yang sangat peduli dengan masyarakat pedalaman ini juga memeparkan pandangannya bahwa masyarakat di daerah pedalaman seringkali terisolasi dari perkembangan teknologi dan informasi global, sehingga keterbatasan pengetahuan tentang teknologi digital dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi.
Berbicara soal literasi digital, teknologi dapat menjadi alat untuk mendokumentasikan bahasa, tradisi, cerita rakyat, dan keahlian lokal yang mungkin terancam punah.
Maka dari itu, pemberian literasi digital di pedalaman merupakan langkah strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, sejahtera, dan berdaya.
What's Your Reaction?






