Tim Innovillage Metalang Implementasikan Inovasi Pengering Telang bagi KWT Meles Kebumen

MNAINDONESIA.ID - Desa Meles, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, menjadi saksi langkah inovatif dalam pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi.
Tim Metalang dari Telkom University Purwokerto resmi menyerahkan hibah METALANG, mesin pengering bunga telang berbasis teknologi infrared, kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunga Telang.
Hibah ini merupakan bagian dari program pendanaan Innovillage 2024 yang diinisiasi Telkom Indonesia guna mendukung inovasi sosial dan teknologi di masyarakat.
Dalam ekosistem pertanian lokal, bunga telang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama sebagai bahan baku produk herbal dan pewarna alami. Namun, proses pengeringan bunga telang secara konvensional kerap menjadi tantangan, baik dari segi waktu, kualitas, maupun higienitas.
Menjawab permasalahan ini, Tim Metalang yang terdiri dari Agus Setiyawan, Ika Wida Nuragustin, dan Wildan Daffa’ Hakim P., berinovasi dengan mengembangkan mesin pengering berbasis teknologi infrared yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Mesin ini memungkinkan pengeringan bunga telang berlangsung lebih cepat tanpa mengurangi kualitas warna dan kandungan nutrisi bunga.
Di bawah bimbingan dosen Novanda Alim Setya Nugraha, S.S., M.Hum., pengembangan mesin ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada kebermanfaatan sosial. Proses pengembangan yang melibatkan studi literatur, uji coba teknologi, hingga pelibatan masyarakat, membuat inovasi ini semakin relevan dengan kebutuhan KWT Bunga Telang.
Agus Setiyawan, ketua Tim Metalang, menyatakan bahwa inovasi ini menjadi wujud nyata dari semangat kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam memperkuat ekonomi lokal.
Dukungan dari berbagai pihak turut memperkuat dampak positif program ini. Kepala Desa Meles, Agus Haryanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi Tim Metalang dalam membawa teknologi ke desa mereka.
Ia menegaskan bahwa mesin pengering ini tidak hanya mempercepat proses produksi, tetapi juga membuka peluang bagi KWT untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing di pasar. Dukungan serupa juga datang dari Tim Penggerak PKK Desa Meles dan Balai Pelatihan Pertanian Kecamatan Adimulyo, yang berkomitmen mendampingi KWT dalam pemanfaatan teknologi tersebut.
Keberadaan METALANG diharapkan mampu memperkuat peran ibu rumah tangga dalam ekonomi desa. Mayoritas anggota KWT adalah perempuan yang aktif dalam pengolahan hasil panen, sehingga teknologi ini tidak hanya mempercepat produksi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Tim Metalang berencana melanjutkan pendampingan dan evaluasi penggunaan mesin ini, sekaligus memberikan pelatihan tambahan agar anggota KWT mampu mengoptimalkan teknologi secara mandiri.
Program hibah ini menjadi bukti bahwa teknologi dapat menjadi jembatan menuju pemberdayaan masyarakat, terutama di wilayah perdesaan.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Tim Metalang berharap langkah kecil ini dapat menginspirasi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkuat ekonomi berbasis potensi lokal.
Mesin Metalang bukan sekadar alat, melainkan simbol transformasi sosial yang menunjukkan bahwa teknologi mampu menggerakkan perubahan di akar rumput.
What's Your Reaction?






